LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PEMBIASAN PADA PRISMA DAN DIFRAKSI KISI



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
PEMBIASAN PADA PRISMA DAN
DIFRAKSI KISI



KELOMPOK 8
·         ANNISA FATHIATUN NABILAH      (04)
·         ISNA HARDIKASARI                          (16)
·         MUHAMMAD FAAIQ ABDULLAH   (20)
·         MUHAMMAD MUKTI ZULFIKAR    (21)
KELAS : XII IPA 1
SMA NEGERI 1 PURBALINGGA
2016/2017

LAPORAN PEMBIASAN PADA PRISMA
A.    Landasan Teori
Prisma adalah benda bening transparan yang terbuat dari gelasyang dibatasi dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu yang berfungsi menguraikan (sebagai pembias) sinar yang mengenainya. Permukaan ini disebut sebagai bidang pembias dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang disebut sudut pembias (β). Cahaya yang melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan yaitu saat memasuki prisma dan saat meninggalkan prisma. Jika sinar datang mula-mula dan sinar bias akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di satu titik dan membentuk sudut yang disebut sudut deviasi.
Sudut deviasi dapat  dicari dengan rumus


Dimana :
δ =  (i1+r2) - β
δ = sudut deviasi
i1 = sudut datang mula-mula
r2 = sudut bias akhir
β = sudut pembias


Berdasarkan rumusan tersebut, kami melakukan percobaan mengenai salah satu sifat pada cahaya yaitu pembelokan cahaya pada prisma.

B.     Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyelidiki sifat pembiasan pada prisma

C.    Alat dan Bahan
Alat dan Bahan dari percobaan tersebut yaitu :
·         Laser
·         Prisma segitiga sama sisi
·         Styrofoam
·         Jarum Pentul
·         Kertas HVS
·         Penggaris
·         Busur Derajat
·         Alat Tulis

D.    Hasil Percobaan
NO
Î’
i1
r1
i2
r2
δ
( i1 + r2 ) - β
1
60°
45°
24°
35°
57°
42°
= (45+57) - 60
= 42°
2
60°
55°
25°
35°
49°
43°
= (55+49) - 60
= 44°
3
60°
50°
30°
27°
50°
43°
= (50+50) - 60
= 40°
4
60°
40°
23°
39°
58°
38°
= (40+58) - 60
= 38°

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui cahaya yang dilewatkan pada prisma akan mengalami pembiasan sehingga cahaya yang dilewatkan akan dibelokkan pada saat memasuki dan meninggalkan prisma.
Apabila sinar datang mula-mula dan sinar bias akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di satu titik dan membentuk sudut yang disebut sudut deviasi. Besar sudut deviasi yang didapatkan dari hasil pengukuran dan perhitungan tidaklah sama. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya
1.      Kurang tepatnya peletakkan jarum pentul pada saat pengamatan sedang berlangsung.
2.      Penggambaran sinar yang tidak tepat atau tidak lurus.

E.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan beberapa kesimpulan
-          Cahaya yang melewati prisma akan mengalami pembiasan, sehingga dibelokkan pada saat masuk dan keluar dari prisma.
-          Sudut deviasi bisa didapatkan dengan cara memperpanjang sinar datang mula-mula dan memperpanjang sinar bias akhir.
-          Besar sudut deviasi yang didapatkan dari hasil perhitungan dan hasil pengukuran bisa saja memiliki besar yang berbeda. Hal ini bergantung pada ketelitian pada saat melakukan percobaan.
LAPORAN  DIFRAKSI KISI
A.    Landasan Teori
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati penghalang berupa celah. Jika gelombang melewati celah yang ukurannya sempit, maka difraksi menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber gelombang melingkar. yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Sama halnya dengan gelombang, cahaya yang dilewatkan pada sebuah celah sempit juga akan mengalami difraksi. Difraksi cahaya terjadi juga pada celah sempit yang terpisah sejajar satu sama lain pada jarak yang sama.
Difraksi pada gelombang cahaya terbagi menjadi dua, yakni Difraksi melalui celah tunggal yang sempit dan difraksi melalui kisi. Kisi difraksi merupakan suatu piranti atau alat untuk menganalisis sumber cahaya. Kisi adalah celah sempit yang dibuat dengan menggores sebuah lempengan kaca dengan intan. Sebuah kisi dapat dibuat 300 sampai 600 celah setiap 1 mm. pada kisi, setiap goresan merupakan celah. Celah diantara goresan-goresan adalah transparan terhadap cahaya dan arena itu bertindak sebagai celah-celah yang terpisah.
Sebuah kisi memiliki konstanta atau tetapan kisi yang menyatakan banyaknya goresan tiap satu satuan panjang, yang dilambangkan dengan d, yang juga sering dikatakan menjadi lebar celah atau jarak antar celah. Sebuah kisi dapat mempunyai ribuan garis per sentimeter. Banyaknya goresan tiap satuan panjang dinyatakan dengan N. Jika terdapat N garis per satuan panjang, maka tetapan kisi d adalah kebalikan dari N, yaitu:

d = 1/N
Dengan:
d  = jarak kisi ke layar
N = konstanta kisi


B.     Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah
-          Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi jarak garis terang
-          Menentukan panjang gelombang dari sinar laser

F.     Alat dan Bahan
Alat dan Bahan dari percobaan tersebut yaitu :
·         Laser
·         Prisma segitiga sama sisi
·         Styrofoam
·         Jarum Pentul
·         Kertas HVS
·         Penggaris
·         Alat Tulis
·         Kisi

C.    Hasil Percobaan
Dengan  menggunakan jarak yang tetap
No
L
N
ΔP
1.
20 cm
100
1.7 cm
2.
20 cm
300
4.2 cm
3.
20 cm
600
9 cm

Dengan menggunakan kisi yang sama
No
L
N
ΔP
1.
10 cm
600
4.3 cm
2.
15 cm
600
6 cm
3.
20 cm
600
8.5 cm

Pada penggunaan kisi dengan jarak layar yang sama panjang gelombang yang dihasilkan akan memiliki panjang yang mendekati, saat N = 100 panjang gelombang yaitu 1,7 X 10-3, saat N = 300 panjang gelombang yaitu 1,4 X 10-3 sedangkan ketika N=600 panjang gelombang yaitu 1,5 X 10-3. Rata-rata dari panjang gelombang tersebut yaitu 1,53 X 10-3
Panjang gelombang tersebut dicari dengan rumus

ΔP =       sehingga     



D.    Kesimpulan
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi difraksi pada kisi adalah :
1. Banyak garis tiap satuan panjang
2. Jarak kisi dengan layar
3. Panjang gelombang laser

Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA