work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
TUGAS
GEOGRAFI
(INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
DAN
LETAK STRATEGIS INDONESIA)
Oleh :
ANNISA FATHIATUN NABILAH
04
XII
MIPA 1
SMA N 1 PURBALINGGA
2016/2017
INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Sebagai Negara kepulauan terbesar
di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritime dunia.
Poros maritime merupakan sebuah gagasan strategis
yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antarpulau,
pengembangan industry perkapalan dan perikanan,
perbaikan transportasi laut serta focus pada keamanan
maritime. Penegakkan kedaulatan wilayah laut
NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan,
penguatan dan pengembangan konektivitas maritim,
rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas
SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi guna mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritime dunia.
Dalam sambutannya di
Konferenis Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia bertekad menjadikan
Indonesia sebagai poros
maritime dunia. ”Saya memilih
forum ini untuk menyampaikan gagasan saya tentang Indonesia
sebagai poros maritime dunia,
dan saya berharap tentang peran
KTT Asia Timur kedepannya.”
kata Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam
KTT Asia Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar, Kamis (13 November 2015). Bagi
Indonesia, KTT Asia Timur berperan penting bagi keamanan
, stabilitas,
dan kemakmuran ekonomi
di kawasan Asia. “Indonesia akan menjadi poros maritime dunia
, kekuatan
yang mengarungi dua samudera,
sebagai bangsa bahari
yang sejahtera dan berwibawa.”
kata Presiden Jokowi menegaskan.
Sebuah transformasi besar sedang terjadi
di abad-21 ini. Pusat gravitasi
geo-ekonomi dan
geo-politik dunia sedang bergeser dari
Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia sedang bangkit.
Momentum ini, akan sangat baik dalam menunjang cita-cita
Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Untuk menjadi sebuah
Negara maritim, maka infrastruktur antarpulau dan sepanjang pantai
di setiap pulau merupakan hal
yang harus dibangun dan dikembangkan.
Jalan antar pulau ini harus benar-benar dapat direalisasikan untuk mempercepat transportasi antarpulau
di Indonesia.
Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia mengingat Indoesia berada
di daerah equator, antara dua benua yaitu
Asia dan Australia dan dua samudera yaitu Pasifik dan Hindia,
serta Negara-negara Asia Tenggara. Untuk menjadi poros maritim dunia maka sistem pelabuhan
di Indonesia harus dimodernisasi sesuai dengan standar internasional,
sehingga pelayanan dan akses
di seluruh pelabuhan harus mengikuti prosedur internasional.
Untuk mewujudkan
Indonesia sebagai poros maritim dunia,
Presiden Jokowi memaparkan lima pilar utama
yang akan menjadikan
Indonesia mewujudkan cita-citanya sebagai poros maritim dunia.
Kelima pilar itu yaitu pertama,
pembangunan kembali budaya
maritime Indonesia. “Sebagai Negara yang terdiri dari 17 ribu pulau,
Bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa
yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya,
sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera,”
katanya.
Pilar kedua adalah komitmen menjaga dan mengelola sumberdaya laut dengan
fokus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industry perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
“Kekayaaan maritim
kami akan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat
kami.”
Pilar ketiga adalah komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik,
dan industri perkapalan,
serta pariwisata maritim.
Diplomasi maritim akan mengajak semua mitra
Indonesia untuk bekerja sama pada bidang kelautan adalah pilar
yang keempat agenda pembangunan itu. “Bersama-sama kita harus mengilangkan sumber konflik
di laut, seperti pencurian ikan,
pelanggaran kedaulatan,
sengketa wilayah,
perompakan, dan pencemaran laut.”
ujarnya.
Terakhir adalah sebagai negara
yang menjadi titik tumpu dua samudera,
Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim.
“Hal ini diperlukan bukan saja untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan
maritime kami, tetapi juga sebagai bentuk tanggungjawab
kami dalam menjaga keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.”
katanya.
Cita-cita agenda diatasakan menjadi fokus
Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia,
kekuatan yang mengarungi dua samudera.
“Sebagai bangsa bahari
yang sejahtera dan berwibawa.”
kata Presiden Jokowi dengan tegas.
POSISI
STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Poros Maritim Dunia menjadikan Indonesia sebagai negara
maritime yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia
sebagai bangsa maritime, pengamanan kepentingan dan keamanan maritime,
pemberdayaan seluruh potensi maritime demi kemakmuran bangsa, pemerataan
ekonomi Indonesia melalui tol laut, dan melaksanakan diplomasi maritime dalam
politik luar negeri Indonesia lima tahun kedepan. Sehingga dapat kita mengerti,
bahwa untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan mencakup praktek dan proses
pembangunan maritime diberbagai aspek, seperti politik, sosial-budaya, pertahanan,
infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.
Posisi strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia diantara
persilangan samudra Hindia dan samudra Pasifik secara otomatis memberikan
banyak potensi sumber daya ekonomi laut yang bisa dikelola dan dimanfaatkan
untuk masa depan bangsa dan tulang punggung pembangunan nasional, namun
pemanfaatan potensi sumber daya laut secara optimal haruslah diarahkan pada
pendayagunaan sumber daya ikan dengan memperhatikan daya dukung yang ada dan
kelestariannya guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan
antara 95º BT- 141º BT. Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis
lintang dan bujur. Indonesia menjadi
Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi, menerima penyinaran
matahari sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga kelembapan udara
tinggi.
1. LETAK, LUAS, DAN BATAS WILAYAH INDONESIA
a. Letak
Letak merupakan tempat dimana wilayah
itu berada.
Letak memiliki ciri-ciri :
(1) Tidak pernah sama persis dan
(2) Tidak pernah bersinggungan atau
berhimpitan.
Indonesia
merupakan negara kepulauan memiliki letak strategis dalam segi iklim,
geografis, dan maritim. Letak maritim adalah letak suatu daerah yang ditinjau
dari sudut kelautan. Indonesia yang dikelilingi oleh 3 lautan besar yaitu
Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Laut
Cina Selatan di sebelah utara.
Indonesia
secara asronomis terletak pada 6áµ’LU-11áµ’LS dan antara 95áµ’BT-141áµ’BT. Letak secara
astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur.
Garis lintang merupakan garis khayal
pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua
belahan utara dan belahan selatan. Garis
khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°.Garis
lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim
matahari.
Garis bujur adalah Garis bujur
adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan
selatan bumi.Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur timur (BT) dan 180° garis
bujur barat (BB). Perhitungan garis
bujur 0° dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah. Indonesia terletak
pada daerah tropis dengan suhu Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C. Hal ini
tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang, dan banyak penguapan sehingga
kelembapan udara tinggi.
Namun wilayah yang sangat menerima
dampak di saat kemarau tinggi yaitu Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku atau dengan
kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua). Hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan
pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga ketika kemarau cadangan air
tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika hujan. Sementara itu hujan masih turun ketika musim
kemarau, hal ini terjadi pada wilayah pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa
barat. Hujan yang turun ini merupakan hujan Zenit, merupakan suatu proses hujan
yang berdasarkan atas pengembangan dari udara yang dipanasi, jadi akan terus
naik dimana pada waktu naik temperature akan turun sampai suatu saat terjadi
kondensasi, maka timbul hujan (Mudjiono,
1986:18).
b. Luas
Manfaat mengetahui
luas suatu Negara yaitu untuk mengetahui batas, keamanan, kesejahteraan
(potensi SDA dan SDM). Karena semakin
luas suatu Negara, potensinya lebih baik.
Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu
bangsa. Wilayah Indonesia terbentang
sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km²
dan luas perairannya 3.257.483 km². Dan dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara : Pulau Rando 6°LU-95°BT, Pulau Sekating
5°LU, dan Pulau Miangas 4°30’LU
Barat : masih berbatasan dengan Pulau Rondo
Selatan : Pemana (Selatan pulau Roti) 11°LS -123°BT
Timur : Wilayah DAS Fly di Papua 141°BT
Sementara itu,
luas perairan Indonesia ini 6.315.222 km² dengan panjang
garis pantai 99.093 km. Luasnya lautan Indonesia membawa berkah bagi Indonesia
sendiri, karna sumber daya alam yang melimpah dan dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.
c. Batas
Indonesia mempunyai batas-batas
wilayah yang jelas dan dapat membedakan dengan wilayah lain. Indonesia memiliki
batas laut sesuai dengan UNCLOS (United Nations Conference of the Law of the
Sea). Disebutkan bahwa sebuah negara pantai berhak atas laut teritorial sejauh
12 mil zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil, landas kontinen sejauh 350 mil
atau lebih. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan,
pengawasan, dan perlindungan Negara.
Batas wilayah
Indonesia terbagi dua:
a. Batas Politik
dilandaskan berdasarkan :
· Kesepakatan 1824 antara Belanda dan Kerjaan Inggris,
dalam membagi wilayah kekuasaan
· Keputusan Pengadilan tetap
Internasional tahun 1928
· Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en
Maritim Kringen Ordonantie), pembagian wilayah laut berdasarkan Laut Teritorial
dan Laut Pedalaman
· Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957
tentang lebarwilayah laut dinyatakan 12 mil
· UU no 7 tahun 1976 tentang
pengesahan penyatuan Timor Timur ke NKRI
· Konvensi Hukum Laut Internasional
Tahun 1982, membagi jenis batas laut berdasarkan batas laut territorial, Batas
Landas Kontinen, dan ZEE.
b. Batas Fisik
Merupakan atas wilayah indonesia
berdasarkan daratan dan perairan. Dan
batas Negara Indonesia yaitu
o
Utara : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina, dan Laut Cina
Selatan
o
Selatan: Negara Australia, Timor
Leste, dan Samudra Indonesia
o
Barat : Samudra Indonesia
o
Timur : Negara Papua Nugini dengan perbatasan
sepanjang 820 km, Timor Leste, dan Samudra Pasifik
Indonesia
merupakan negara kepulauan; terdiri dari pulau-pulau dengan dikelilingi oleh
lautan yang luas. Terdiri dari sekitar 17.480 pulau, dengan luas
daratan 2,1 juta km2, luas perairan lautnya mencapai 7,9
juta km2 dan panjang pantainya mencapai 95.181 km. Oleh karena
itu Indonesia seharusnya dan sepantasnya disebut sebagai negara maritim bukan
negara agraris.
2. KARAKTERISTIK
WILAYAH DARATAN DAN PERAIRAN INDONESIA
a. Karakteristik wilayah daratan
Adanya jalur pegununungan yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania dan ada juga jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya
bencana gempa bumi.
Membentuk rangkaian-rangkaian sebuah kepulauan di barat
yaitu Pulau Sumatera, seperti Pulau Nias, Siberut, dan Enggano.
b. Karakteristik
wilayah lautan
• Horizontal
Zona neritik adalah zona perairan yang terletak di atas
paparan benua-benua oseanik adalah semua perairan terbuka seperti samudera.
• Vertical
Zona fotik yaitu perairan pelagik yang mendapatkan cahaya
matahari. Zona afotik adalah perairan pelagik yang tidak tembus cahaya matahari
jadi berwarna gelap dan juga dibedakan lagi beberapa zona:
1. Zona meso (700-1.000m)
2. Zona bati (1.000-4.000m)
3. Zona abisal (6.000m)
4. Zona hadal (6.000-10.000m)
Perairan Indonesia terdiri dari perairan laut dangkal dan
perairan laut dalam. Bentuknya:
a. Basin
b. Palung
c. Rise
d. Ridge
e. Seamount
3. SEJARAH PERKEMBANGAN JALUR
TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA
Diawali pada abad ke-16, Indonesia dikenal kerajaan
bahari. Jalur pelayaran VOC berhasil merebut pelabuhan dan menguasai pelayaran
di nusantara. VOC berhasil menguasai maritim di nusantara selama 2 abad.
4. PERKEMBANGAN
JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANAGN INTERNASIONAL INDONESIA
Sebagai upaya menuju negara poros maritim dunia,
Indonesia mengembangkan tol laut yang mengandung dua konsep, yaitu wilayah
depan dan wilayah dalam. Koridor ini mendukung sektor perdaganagn dan juga
mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di
seluruh wilayah nusantara.
5. POTENSI DAN
PENGOLAHAN SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA
Indonesia memiliki aneka ragam jenis ikan, sekitar 2000
spesies ikan di dunia terdapat di Indonesia. Faktor penyebab belum optimalnya
pengolahan sumber daya perikanan di indonesia:
A. Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal
B. Jumlah industri perkapalan yang masih sedikit
C. Armada kapal penangkap ikan masih sederhana
6. PARIWISATA
BAHARI
Pariwisata bahari adalah prioritas utama dalam
pemanfaatan sumber daya kelautan. Wisata bahari adalah kegiatan wisata dan
olahraga air di perairan laut, bisa juga sarana dan prasarana yang di kelola
secara komersial. Objek wisata yang harus dijadikan modal utama adalah terumbu
karang dan indonesia memiliki kawasan terumbu karang yang sangat luas yaitu
85.000 km persegi.
Kepulauan kepulauan yang terkenal keindahan terumbu
karang yaitu
- Teluk Cendrawasih
- Bunaken
- Kepulauan Riau
- Lombok
- Kepulauan Wakatobi
- Kepulauan Sabana
Untuk mencapai industri pariwisata yang besar bagi
pemasukan pendapatan negara ada beberapa program yang akan dilakukan:
1. Meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
2. Meningkatkan iklim investasi wisata bahari
3. Mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata
4. Kemitraan usaha pariwisata bahari
5. Menyusun standar usaha wisata bahari
PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA
1. Sejarah
Perkembangan
Perkembangan jalur transportasi dan pergadangan
internasional di Nusantara diawali dengan pelayaran dari kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit, pelayaran Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan
pelayaran VOC.
Laksamana Cheng Ho (1371-1433) melakukan pelayaran dari
Tiongkok menuju ke Samudra Hindia melewati Kepulauan Indonesia. Pelayaran Cheng
Ho di perairan Nusantara pertama kali ke Kerajaan Samudra Pasai. SElain
memimpin armada perdagangan, Laksamana Cheng Ho juga menyebarkan agama Islam di
Nusantara.
VOC juga melakukan pelayaran ke Nusantara. Jalur
pelayaran VOC berhasil merebut pelabuhan dan menguasai jaringan pelayaran di
Nusantara. VOC melakukan monopoli perdagangan dan melarang pribumi untuk
melakukan pelayaran di perairan Nusantara. VOC berhasil mendominasi dunia
maritim Nusantara selama kurang lebih dua abad.
2. Upaya
menuju Negara Poros Maritim Dunia
Pemerintah Indonesia saat ini mengeluarkan kebijakan
mengenai perkembangan Tol Laut. Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik
kelautan yang bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar di
Nusantara, kapal laut berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan
wilayah Indonesia dari barat ke timur dan dari utara ke selatan.
Adapun tujuan dari Tol Laut, yaitu :
·
Untuk
memanfaatkan semaksimal mungkin sumber daya alam yang ada Indonesia
·
Untuk
kesejahteraan masyarakat
·
Memudahkan
masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk
·
Mengakses
kota besar
·
Menekankan
ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa
·
Meingkatkan
kesejahteraa masyarakat yang ditinggal dipesisir pantai
·
Memudahkan
ana-anak yang tinggal di pulau terpencil untuk bersekolah di kota besar
·
Pemerataan
distribusi kekayaan SDA Indonesia maupun penduduk
POTENSI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA
1. Sumber Daya Perikanan
Indonesia memiliki keragaman jenis ikan di dunia. 37%
dari sekitar 2000 jenis ikan dunia terdapat di Indonesia. Namun sayang,
pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia belum maksimal. Ada beberapa
faktor penyebab belum optimalnya pengelolaan di sumber daya kelautan di
Indonesia, yaitu :
ü
kebijakan
pemerintah Indonesia yang belum kuat dan merata
ü
masih
tingginya pencurian ikan di laut Indonesia oleh kapal-kapal asing
ü
pelabuahan
yang ada belum berfungsi secara optimal
ü
pembangunan
infrastruktur kelautan yang masih tertinggal
ü
jumlah
industri kapal yang masih sedikit
ü
armada
kapal penangkapan ikan masih sederhana
ü
2. Wisata Bahari
Selain dikenal dengan negara kepulauan, Indonesia juga
dikenal dengan wisata baharinya. Wisata bahari adalah kegiatan wisata atau
olahraga di perairan laut. sumber daya hayati yag mendukung pengembangan
pariwisata bahari salah satunya adalah terumbu karang. Indonesia memiliki
kawasan terumbu karang yang sangat luas, yakni 85.000 km dan termasuk negara
yang memiliki terumbu karang terbaik di dunia.
Selain itu, hutan mangrove juga dapat dijadikan sebagai
wisata bahari. Indonesia memiliki 25% luas hutan mangrove dari seluruh luas
hutan mangrove di dunia. Objek wisata bahari lainnya yang tak kalah menarik
adalah pantai. Indonesia memiliki banyak pantai yang sangat indah dan bersih.
Potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar. Potensi
tersebut dalam berpeluang besar untuk menjadi sebuah industri pariwisata yang
dapat menambah pendapatan negara. Untuk mecapai tujuan tersebut, pemerintah
harus membuat program untuk pengembangan pariwisata. program tersebut antara
lain :
ü
Menyusun
standar usaha wisata bahari
ü
Meningkatkan
pelayanan usaha wisata bahari
ü
Meningkatkan
iklim investasi wisata bahari
ü
Sertifikasi
wisata bahari
ü
Mengembangkan
jalur dan titk labih kapal wisata
ü
Kemitraan
usaha pariwisata bahari
Dalam rangka mengamankan sumber daya alam dan Zona
Ekonomi Ekslusif. Arah kebijakan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
adalah sebagai berikut:
a)
Meningkatkan
pengawasan dan penjagaan, serta penegakan hukum di laut dan daerah perbatasan;
b)
Meningkatkan
sarana dan prasarana pengamanan daerah perbatasan;
c)
Meningkatkan
sinergitas antar institusi pengamanan laut;
d)
Menyelesaikan
penetapan garis batas wilayah perairan Indonesia dan ZEE;
e)
Melakukan
pengaturan, penetapan dan pengendalian ALKI dan menghubungkan dengan alur
pelayaran dan titik-titik perdagangan strategis nasional;
f)
Mengembangkan
dan menetapkan Tata Kelola dan Kelembagaan Kelautan untuk mendukung perwujudan
negara maritim;
g)
Meningkatkan
keamanan laut dan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan terpadu.
Pembangunan dengan arah kebijakan tersebut dilaksanakan
dengan strategi pembangunan sebagai berikut:
a)
Meningkatkan
operasi pengamanan dan keselamatan di laut dan wilayah perbatasan;
b)
Menambah
dan meningkatkan pos pengamanan perbatasan darat dan pulau terluar;
c)
Memperkuat
kelembagaan keamanan laut;
d)
Intensifikasi
dan ekstensifikasi operasi bersama;
e)
Menyelesaikan
penataan batas maritim (laut teritorial, zona tambahan dan zona ekonomi
eksklusif) dengan 9 negara tetangga;
f)
Menyelesaikan
batas landas kontinen di luar 200 mil laut;
g)
Melaporkan
data geografis sumber daya kelautan ke PBB dan penamaan pulau;
h)
Menyempurnakan
sistem penataan ruang nasional dengan memasukan wilayah laut sebagai satu
kesatuan dalam rencana penataan ruang nasional/regional.
i)
Menyusun
Rencana Aksi Pembangunan Kelautan dan Maritim untuk penguasaan dan pengelolaan
sumber daya kelautan dan maritim bagi kesejahteraan rakyat;
j)
Mengembangkan
sistem koordinasi pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan kelautan dan
maritim;
k)
Pembentukan
Badan Keamanan Laut untuk meningkatkan koordinasi dan penegakan pengawasan
wilayah laut;
l)
Peningkatan
sarana prasarana, cakupan pengawasan, dan peningkatan kelembagaan pengawasan
sumber daya kelautan;
m)
Peningkatan
peran serta masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan; dan;
n)
Mengintensifkan
penegakan hukum dan pengendalian Illegal, Unreported and Unregulated (IUU)
Fishing serta kegiatan yang merusak di laut.
ARTIKEL-ARTIKEL MENGENAI INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM
DUNIA DAN LETAK STRATEGIS INDONESIA
MEWUJUDKAN
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA YANG MAJU DAN MANDIRI
"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut
kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi
jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala
samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang
mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi
irama gelombang lautan itu sendiri."
Itulah penggalan pidato Presiden Pertama RI Soekarno pada
tahun 1953. Pidato tersebut tampaknya sangat relevan untuk diwujudkan pada
pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla (2014-2019). Mengapa demikian? Hingga
kini kita masih memiliki sejumlah masalah besar yang perlu segera diatasi
sebelum kita mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Restorasi
maritim Indonesia tak dapat ditunda lagi.
Bayangkan, kejahatan illegal fishing yang dilakukan oleh
ribuan kapal asing terus saja marak terjadi. Data Badan Pemeriksa Keuangan
(2013) menunjukkan, potensi pendapatan sektor perikanan laut kita jika tanpa
illegal fishing mencapai Rp. 365 triliun per tahun. Namun, akibat illegal
fishing, menurut hitungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (2011), pendapatan
tersebut hanya berkisar Rp. 65 triliun per tahun. Jadi ratusan triliun rupiah
devisa negara hilang setiap tahun.
Di samping itu, kita juga belum pandai memanfaatkan letak
geografis Indonesia. Padahal, Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982,
telah menetapkan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai alur
pelayaran dan penerbangan oleh kapal atau pesawat udara internasional. Ketiga
ALKI tersebut dilalui 45% dari total nilai perdagangan dunia atau mencapai
sekitar 1.500 dolar AS. Sayangnya, posisi geografis yang penting itu belum kita
manfaatkan dengan baik. Terbukti, kita belum punya pelabuhan-pelabuhan transit bagi
kapal niaga internasional yang berlalu lalang di 3 ALKI tadi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada masa
kepemimpinannya sebenarnya telah meletakkan dasar-dasar pembangunan ekonomi
kelautan, namun masih perlu peningkatan dalam tataran implementasinya. Momentum
suksesi kepemimpinan nasional, dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada
Presiden Terpilih Joko Widodo, merupakan saat yang tepat untuk merumuskkan
kembali kebijakan implementasi pembangunan Benua Maritim Indonesia secara
menyuluruh dan terpadu.
Dengan mengacu kepada segala permasalahan di atas, maka
diadakan Sarasehan yang bertemakan "Membangun Indonesia sebagai Negara
Maritim yang Maju dan Mandiri" bertempat di Gedung II BPPT, Jakarta.
Sarasehan ini, yang menghadirkan Deputi Tim Transisi Pemerintahan Jokowi-JK,
Hasto Kristiyanto selaku pembicara kunci, bertujuan untuk menyusun rekomendasi
langkah-langkah strategis dan implementatif untuk pembangunan Indonesia yang
berorientasi kelautan dan berbasis Iptek dalam rangka mewujudkan poros maritim
dunia yang maju dan mandiri. Selain itu menampilkan juga para pakar yang
kompeten di bidangnya, antara lain Sjarief Widjaja Sekjen Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Indroyono Soesilo Direktur Sumberdaya Perikanan dan Akuakultur
FAO dan Agus Suhartono, Mantan Panglima TNI dan dipandu oleh Moderator Sarwono
Kusumaatmadja Mantan Menteri Eksplorasi Laut.
Sarasehan ini diharapkan dapat merumuskan daya saing bangsa sebagai
negara maritim yang kompetitif berbasis sumber daya alam, budaya, ilmu
pengetahuan, dan geografi. (ADP/TR)
JOKOWI: SULUT BISA JADI DUKUNG INDONESIA JADI POROS
MARITIM DUNIA
JAKARTA - Setelah melakukan rapat terbatas tentang pelaksanaan proyek
strategis nasional dan program prioritas di provinsi Kalimantan Tengah,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini kembali melanjutkan rapat terbatas
dengan topik yang sama untuk daerah Sulawesi Utara. Kawasan ini perlu mendapat
perhatian khusus karena memiliki potensi pada berbagai sektor, khususnya kemaritiman.
"Kita tahu bahwa Provinsi Sulawesi Utara, potensi kelautan
dan perikanan yang dimiliki sangat besar dan merupakan salah satu faktor
mendukung untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Untuk itu
saya minta pembangunan Pelabuhan Bitung yang saat ini dikembangkan sebagai KEK
(Kawasan Ekonomi Khusus)," tuturnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa
(14/2/2017).
Jokowi pun meminta agar beberapa proyek prioritas pada daerah
ini dapat dipercepat. Dengan begitu, Bitung dapat segara menjadi pelabuhan hub
sekaligus pintu masuk ke wilayah utara Indonesia.
"Saya yakin dengan pengembangan KEK Bitung akan mampu
mendukung upaya menggerakkan roda ekonomi di Sulawesi Utara sehingga dapat
memberikan kontribusi yang nyata dan upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara," imbuhnya.
Jokowi pun juga meminta percepatan pembangunan infrastruktur
transportasi di Sulawesi Utara. Pasalnya, infrastruktur merupakan hal yang
penting untuk meningkatkan akses dan konektivitas demi menunjang pertumbuhan
sektor pariwisata.
"Pembangunan infrastruktur transportasi diharapkan dapat
memperlancar pintu masuk bagi wisatawan mancanegara, khususnya negara-negara di
kawasan utara Indoensia dari Filipina, Jepang, Korea Selatan dan
Tiongkok," tuturnya.
Pada sektor pariwisata, Jokowi juga meminta potensi wisata
bahari di Sulawesi Utara untuk dikembangkan dan didukung oleh pemerintah pusat.
Bukan hanya taman laut Bunaken yang sudah cukup terkenal tapi juga potensi
wisata bahari lainnya sebagai pariwisata alternatif.
"Saya juga minta berbagai hambatan dan sumbatan bisa segera
diurai dan diselesaikan untuk dicarikan solusi," pungkasnya.
(rzy)
PEMERINTAH MASIH TIDAK SERIUS DENGAN POROS MARITIM DUNIA
RMOL. Pemerintah dianggap belum
serius untuk mewujudkan kedaulatan nusantara melalui program poros maritim
dunia yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Riswanto,
hingga kini pemerintah masih kebanyakan menebar janji-janji kosong bagi
nelayan, pengusaha sektor kelautan dan juga masyarakat pesisir secara
keseluruhan.
"Saya ingat pemerintah juga menjanjikan kapal, bagi-bagi
kapal bagi nelayan. Ada juga menteri mau kasih kapal dan modal bagi lulusan
sekolah kelautan katanya. Emang banyak duitlah pemerintah ini ya. Semua mau
dikasih kapal, terus membawa kapal sendiri dan jadi ABK sendiri. Masalah yang
ada tidak diatasi, kebanyakan janji-janji doang,” ujar Riswanto di Jakarta,
Kamis (16/2).
Menurut dia, jangankan Program Indonesia sebagai Poros
Maritim Dunia, persoalan alat tangkap saja masih terus dibuat polemik.
"Bagaimana mau jadi Poros Maritim Dunia kalau persoalan alat tangkap saja
pun ribut terus, tidak berpihak kepada kaum kecil,” jelas Riswanto.
Contoh konkrit, lanjut dia, pemerintah perlu mengecek dengan
sungguh bahwa sudah begitu banyak nelayan dan orang-orang Indonesia yang malah
memilih menjadi buruh maupun Anak Buah Kapal (ABK) di kapal-kapal asing. Hal
itu terjadi dikarenakan nelayan dan masyarakat Indonesia sendiri tidak bisa
memperoleh penghidupan yang lebih baik.
Jika memang peduli kepada nelayan Indonesia, sambung dia,
maka tentu harus dibenahi secara konkrit kesiapan nelayan dan kebutuhan nelayan
Indonesia itu sendiri. "Marilah dulu berpikir logika, kenapa orang-orang
lebih memilih menjadi ABK di kapal asing ketimbang jadi nelayan atau jadi ABK
di negara sendiri? Padahal, negara kita sebegitu kaya dengan sumber daya lautnya,”
ujar Riswanto.
Hal itu terjadi, kata dia, dikarenakan tidak ada keseriusan
pemerintah untuk mengembangkan sektor laut dan nelayannya sendiri. Juga, tidak
pernah serius mendorong pengusaha Indonesia untuk berusaha dengan baik di
negaranya sendiri. "Pemerintah seolah tidak mau mendorong para pelaku atau
pengusaha perikanan untuk lebih maju. Jadi, pemerintah kita ini belum serius
mengelola sumber daya kelautan kita,” ujar Riswanto.
Dia berharap, ke depan ini, ada bukti konkrit yang dilakukan
pemerintah yang bisa dilakukan dan dikembangkan bagi kesejahteraan nelayan
Indonesia. "Mestinya, pemerintah kita belajar dari pengalaman masa lalu
dalam hal-hal pengembangan dan bantuan kepada nelayan,” demikian Riswanto. [sam]
DAFTAR PUSTAKA :
·
http://mynewadindajuniar.blogspot.co.id/
·
http://www.bakosurtanal.go.id/berita-surta/show/mewujudkan-indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia-yang-maju-dan-mandiri
·
http://economy.okezone.com/read/2017/02/14/320/1618165/jokowi-sulut-bisa-jadi-dukung-indonesia-jadi-poros-maritim-dunia
·
http://medinarizkia.blogspot.co.id/
·
http://presidenri.go.id/maritim/indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia.html
·
http://jihanapriliani.blogspot.co.id/2016/09/posisi-indonesia-sebagai-poros-maritim.html
·
http://pikirangga.blogspot.co.id/2015/07/indonesia-poros-maritim-dunia-dan.html
·
http://ekbis.rmol.co/read/2017/02/16/280715/Pemerintah-Masih-Tidak-Serius-Dengan-Poros-Maritim-Dunia-
dasar gk bisa di copy paste padahal buat tugas kecewa sya. pelit bet
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete