work.// Tugas Dasar Dasar Oseanografi : Review Jurnal


DASAR – DASAR OSEANOGRAFI




 






















Disusun Oleh :
Annisa Fathiatun Nabilah

(L1B017004)







KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO


2019


DAFTAR ISI


















BAB I
PENDAHULUAN




1.1              Tinjauan Pustaka


Produksi plastik meningkat secara drastis di seluruh dunia dalam 60 tahun terakhir.  Hal tersebut menimbulkan permasalahan yang sangat serius terhadap lingkungan laut. Plastik yang mengambang di perairan kini sedang terjadi di banyak tempat dengan jumlah yang tidak sedikit. Bahkan di beberapa tempat sudah terbentuk akumulasi sampah-sampah plastik yang berkumpul di suatu sedimen atau di suatu perairan tertentu dengan ukuran dan jumlah yang cukup banyak.

Plastik yang terakumulasi di lautan dapat menimbulkan polusi. Tidak hanya disebabkan oleh plastik-plastik yang berukuran besar, plastik yang berukuran kecil atau yang sering disebut dengan mikroplastik juga memberikan dampak yang besar bagi biota-biota di perairan. Mikroplastik dapat terakumulasi di dalam tubuh plankton maupun organisme avertebrata, kemudian terdistribusi ke makhluk hidup lain melalui rantai makanan. Mikroplastik apabila dikonsumsi oleh makhluk hidup dapat menurunkan jumlah nutrisi pada tubuh makhluk hidup, ancaman fisik, peningkatan pathogen dalam tubuh dan transport terhadap spesies asing ke dalam tubuh.

1.2              Latar Belakang


Plastik merupakan saah satu bahan yang cukup praktis untuk digunakan. Padahal, sampah dari plastik merupakan sampah yang sulit untuk diuraikan, Biasanya sampah plastik ini akan menumpuk dan dibuang ke lautan. Akhir-akhir ini semakin banyak sampah plastik di perairan. Pada suatu ekspedisi yang dilakukan ada tahun 2007 – 2013, ditemukan sampah plastik yang terapung di perairan. Plastik yang terapung di permukaan perairan ini dapat mengganggu aktivitas organisme yang di hidup di lautan.


            Selain plastik yang terapung di perairan, mikroplastik juga terakumulasi di dasar perairan. Mikroplastik ini dapat termakan oleh ikan-ikan ataupun organisme yang tinggal di perairan dan menimbulkan banyak efek samping negative bagi makhluk hidup.

1.3              Tujuan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk membandingkan beberapa hasil penelitian terhadap polusi yang disebabkan oleh sampah plastik di perairan.

BAB II
MATERI DAN METODE


2.1       Materi


            Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data dari penelitian-penelitian sebelumnya.

2.2       Metode


            Data penelitian tentang jumlah plastik di perairan beberapa than terakhir dikumpulkan, kemudian data diolah dan dianalisis.


 


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


Jumlah limbah plastik terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini


            Jumlah sampah plastik dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal tersebut disebabkan juga karena peningkatan penggunaan plastik oleh manusia.

            Padahal sampah plastik dapat menyebabkan terganggunya ekosistem di perairan. Sampah plastik yang terapung di perairan dapat masuk ke dalam tubuh penyu, paus, burung-burung dan hewan lain yang tidak sengaja memakan plastik tersebut. Akumulasi plastik di perairan juga menyebabkan berkuranngnya penetrasi cahaya di perairan, sehingga tumbuhan-tumbuhan yang hidup di laut kesulitan mendapatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Mikroplastik yang tersebar di perairan juga memberikan efek yang tidak kalah berbahaya bagi makhluk hidup. Mikroplastik yang berada di perairan dapat tidak sengaja dimakan oleh plankton atau avertebrata laut lainnya, dan kemudian masuk ke dalam rantai makanan, dan bias juga pada akhirnya akan dikonsumsi oleh manusia.

            Pada penelitian yang dilakukan di Pulau Pramuka, diketahui bahwa sampah Plastik dapat ditemukan pada sampai kedalaman sekitar 3 m di bawah permukaan laut. Plastik yang tersebar di perairan tersebut mengakibatkan kontaminasi pada terumbu karang dan biota-biota laut. Plastik dapat mengapung di permukaan perairan karena Plastik memiliki massa jenis yang lebih ringan dibanding air laut, sehingga Plastik terakumulasi di permukaan periran. Akumulasi tersebut mengakibatkan penetrasi cahaya di perairan berkurang dan Intensitas cahaya yang didapatkan oleh terumbu karang cenderung berkurang.


Penelitian yang dilakukan di beragai daerah di Samudera Pasifik menunjukkan bahwa Sampah Plastik yang dibuang ke lautan akan mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya. Dalam penelitian ini diketahui bahwa pada ginjal-ginjal organisme yang hidup di beberapa daerah di Samudera Pasifik mengandung plastik. Pada Paus Pembunuh  (Pseudorca crassidens) ditemukan rata-rata 16.600 ±30.300 ng/g, pada Penyu Hijau ditemukan 51,9 ng/g dan pada Anjing Laut ditemukan 690 ng/g. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa hewan yang hidup di daerah sekitar pantai akan mengalami kontaminasi lebih tinggi di bagian ginjalnya.


                Pada penelitian lain yang dilakukan di dalam Laboratorium, pada siput laut (Mytilus galloprovinclalis). Dalam penelitian tersebut diperoleh bahwa Siput Laut yang ditempatkan di tempat yang mengandung Mikroplastik mengalami penurunan fungsi organ tubuhnya. Siput laut juga tidak mengalami reproduksi dan perkembang biakan.

            Sementara itu, beberapa penelitian yang dilakukan di beberapa perairan di dunia menjelaskan bahwa dampak kontaminasi sampah plastik pada kehidupan di laut dipengaruhi oleh ukuran sampah tersebut. Sampah plastik yang berukuran besar, seperti benang pancing dan jaring, seringkali menyebabkan hewan-hewan terbelit. Sampah plastik yang lebih kecil, seperti tutup botol, korek api, dan pelet plastik, dapat tertelan oleh organisme perairan dan menyebabkan penyumbatan usus serta potensi keracunan bahan kimia. Sementara itu, mikroplastik dapat dicerna bahkan oleh organisme terkecil di habitat tersebut dan menimbulkan masalah yang lebih serius. Pada penelitian yang telah dilakukan, 32-100% avertebrata di perairan telah terpapar Mikroplastik. Burung Laut juga secara tidak langsung telah terpapar Mikroplastik melalui Ikan-ikan yang dimakannya. Organisme laut yang menelan plastik besar dapat tersedak, mengalami luka internal atau eksternal, luka ulserasi, penyumbatan saluran pencernaan, gangguan kapasitas. Dalam percobaan laboratorium dengan Nephrops lobster laut, fragmen plastik (5 mm) tidak dapat dikeluarkan, dan pengamatan spesimen lapangan menunjukkan bahwa serat plastik bisa membentuk bola filamen di perut.

            Pada penelitian yang dilakukan di Perairan Samudera Atlantis juga menunjukkan bahwa plastik, khususnya Mikroplastik dapat berpegaruh pada kehidupan biota-biota laut. Mikroplastik tersebut dapat dilihat pada Mikroorganisme yang diambil dar perairan Samudera Atlantis, yang kemudian diperbesar di bawah Mikroskop.







BAB IV
KESIMPULAN




            Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Plastik dapat menjadi polutan di perairan, baik yang berukuran besar mauun yang berukuran kecil (Mikroplastik). Plastik dapat menyebabkan turunnya fungsi organ-organ biota perairan dan juga menghampat pertumbuhan dari organisme yang hidup di perairan.








DAFTAR PUSTAKA


Assuyuti, Yayan Mardiansyah., Banata, Azkiya., Tanzil, Muhammad Arif., Utami, Pangestuti., Zikrillah, Reza Bayu. 2018. Distribusi dan Jenis Sampah Laut serta Hubungannya terhadap Ekosistem Terumbu Karang  Pulau Pramuka, Panggang, Air, dan Kotok Besar  di Kepulauan Seribu Jakarta. A Scientific Journal. 35 (2) : 91 – 102.

Avio, Carlo Giacomo., Gorbi, Stefania., Regoli, Fransesco.2016. Plastics and Microplastics in the Ocean : From Emerging Pollutants to Emerged Threath. Marine Environmeral Research XXX> 10 (1) : 1 – 10.

Avio,Carlo Giacomo., Bargelloni, Luca., Benedetti, Maura., d’Errico, Giuseppe., Fattorini, Daniele.,Gorbi, Stefania., Milan, Massimo., Pauletto, Marianna., Regoli, Fransesco. 2015.Pollutants Bioavailability and Toxicological Risk from Microplastics to Marine Mussels. Environmental Pollution Journal. 198 (15) : 211 – 222.

Bachman, Melannie., Balazs, George H., Clukey, Katharine E., Lepczyk, Cristopher A., Li, Qing X., Lynch, Jennifer M., Work, Thierry M. 2018. Persistent Organic Pollutants in fat of Three Species of Pacific Pelagic Longline Caught Sea Turtles : Accumulation in Relation to Ingested Plastic Marine Debris.Science of the Total Environment. 11 (610) : 402 – 411.

Clark, JR., Cole, M., Lindeque, PK. 2016. Marine Microplastic Debris : a Targeted Plan For Understanding And Quantifying Interactions With Marine Life. Frontiers in Ecology and the Environment Journal.  14 (6) : 317 – 324.

Victoria, AgnesVeronica.2017. Kontaminasi Mikroplastik di Perairan Tawar. Jurnal Teknik Kimia. 1 (1) : 1 – 10.

Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA