berpuisi. // Tentang Rindu

Hari itu, 27 Juli 2015
Hari pertama sekolah
Hari pertama kita kelas XI
Hari pertama kita melangkahkan kaki ke satu tempat yang sama
Ruang Sejarah, di sebelah lapangan basket
Hari itu,
Kita masih enggan untuk bertegur sapa
Kita masih enggan berpisah dengan teman lama
Kita masih enggan hanya untuk sekedar 'duduk sebentar' di dalam kelas
Kita masih enggan bercengkrama dengan teman-teman baru

Kita,
Yang dulunya hanya sekedar kenal
Yang dulunya hanya sekedar teman satu ekskul
Yang dulunya hanya pernah satu SMP
Yang dulunya hanya sekedar 'pernah denger namanya'
Yang dulunya hanya sering berpapasan
Yang dulunya hanya sekedar pernah liat
Yang dulunya hanya sebelahan kelasnya
Yang dulunya sama sekali tidak kenal

Tapi,
Di hari itu, dibawah bimbingan Ibu Nurtini
Mulai hari itu, kita sama-sama belajar, bermain, bercanda dan menghabiskan waktu bersama

Kita,
Alyaa, Dika, Agit, Nisa, Ica, Bayu, Dava, Desti, Dhimas, Yayas, Dwi, Fadil, Firman, Hana, Husna, Ihda, Isna, Ital, Lutfi, Monica, Faaiq, Fikar, Izul, Fitri, Panji, Anin, Ragil, Ningrum, Lala, Sari, Seno, Sinta, Akhdan, Syifa, Titya, Elang

Kita lalui hari-hari pertama sekolah bersama disini
Kita akhirnya mulai dekat
Kita akhirnya mulai bisa bersama
Kita akhirnya mulai terbiasa
Kita akhirnya saling membutuhkan
Kita akhirnya saling berbalas senyuman saat berpapasan
Kita akhirnya saling merasa kehilangan saat ada yang tidak berangkat sekolah
Kita lalui semua disini

Waktu itu, bulan Agustus 2015
Kita bersama-sama memakai baju profesi dan merah putih
Dengan identitas Hitam Abu-abu Putih di leher
Kita bersama-sama memeriahkan acara HUT RI dan HUT Sekolah
Mulai hari itu,
Kita mengabadikan foto bersama
Kita saling berbagi
Hari itu kita makan tumpeng di kelas
Kita berbagi ceria bersama

Lalu,
Kita belajar bersama
Bermain bersama
Berbagi PR
Berbagi suka
Berbagi duka
Berbagi tawa

Kita pernah bermain tarik tambang bersama saat KJTS
Kita pernah membawa pulang piala kejuaraan KJTS
Kita pernah pergi makan bersama
Kita pernah pergi keluar kota bersama
Kita mendapatkan piala lagi saat PAPIJAR
Kita melewati tahun baru bersama
Kita pindah kelas bersama
Kita memakai jersey abu abu-hijau bersama
Kita mendapat hukuman bersama
Kita mengikuti semifinal GC bersama
Kita pergi ke sekolah sampai larut malam, dan hasilnya adalah grafiti absurd di parkiran sepeda
Kita pergi ke Bali bersama
Kita bermain peran bersama
Kita berjuang membuat KTI bersama
Kita menampilkan Hampa dan Everybody Knew di atas panggung yang sama
Kita memakai kebaya bersama
Kita Upacara bersama
Kita mengikuti UKK bersama
Kita remidi bersama
Kita berlibur bersama

Lalu peran Bu Nurtini digantikan oleh Bapak Andang Isuraha
Saat itu,
Saat title 'Kelas IPA edisi terakhir' berubah menjadi 'kelas IPA paling awal'
Kita masih belajar bersama
Kita masih bermain bersama
Kita masih bercanda bersama
Kita tidak lagi di ruang sebelah lobby
Kita sekarang berada di ruang dekat gudang

Jauh dari ruang guru
Jauh dari koperasi
Jauh dari kantin

Dekat dengan kandang
Dekat dengan wall climbing
Dekat dengan pemukiman penduduk

Dan yang paling penting kita masih bersama-sama

Kita kembali memperingati HUT RI dan HUT Sekolah lagi
Di kala kelas lain sedang sibuk beradaptasi
Kita sedang sibuk tertawa bersama
Dengan gaya kasual yang terlihat lebih dewasa dari satu tahun sebelumnya
Kita berjalan melewati jalur yang sama
Lalu, kita menerbangkan balon warna-warni
Terbang tinggi ke angkasa
Kita juga pernah membuat Mannequin Challenge
Kita pernah mengadakan simulasi pernikahan di kelas
Kita pernah membuat es krim
Kita pernah membuat keributan saat membuat patung
Kita pernah pergi ke tempat pembuatan knalpot bersama
Kita pernah mengadakan bazar bersama
Kita pernah bermain ke rumah masing-masing anak
Kita pernah berkumpul di kos-kos anak kelas
Kita pernah (atau sering) membuat kesal bapak-ibu guru
Kita pernah membuat keributan
Kita pernah membuat kehebohan
Kita tidak pernah berhenti bercanda saat pelajaran
Kita selalu ceria saat pelajaran
Kita ujian semester terakhir bersama
Kita lalu menutup kisah semester V kita dengan bahagia

Kita lalu berfoto bersama
Kita memperlihatkan senyum termanis kita, untuk dipajang di buku yang akan menjadi salah satu sejarah yang akan kita buat

Ada kalanya kita,
Saling membenci
Saling menyalahkan
Saling bermusuhan
Saling menjelekkan
Saling menuduh
Saling menertawakan
Saling Menjatuhkan
Saling menyakiti

Tapi
'KITA' adalah 'KITA' yang hanyalah 'KITA', yang akan terus menjadi 'KITA', dan selamanya menjadi 'KITA'

Masih banyak lagi cerita tentang KITA yang tidak akan ada habisnya bila diceritakan
Kita, XI MIPA 8  dan XII MIPA 1

Hai teman,
Sadar kah kalian?
Sekarang kita sudah di Semester VI
Sekarang kita sudah mendekati penghujung masa-masa SMA
Kita masih tercatat di satu kelas yang sama
Tapi langkah kita sudah menghadap ke arah yang berbeda

Hai teman,
Masih ingatkah kalian?
Mulai semester V, kaki kita sudah mulai bersiap untuk berjalan ke arah yang berlainan
Kita masih di tempat yang sama
Tapi hati dan mimpi kita sudah melayang jauh tinggi,
Di tempatnya masing-masing

Hai teman,
Masih ingatkah kalian?
Saat satu persatu dari kita
Izin tidak masuk sekolah untuk mendaftar ke sekolah dengan jenjang yang lebih tinggi
Perguruan Tinggi, Politeknik, Ikatan Dinas, Kedinasan dan sekolah-sekolah lain
Kita masih berbagi bangku dan meja
Tapi arah dan tujuan kita semakin terlihat jelas

Hai teman,
Masih ingatkah kalian?
Hari itu
Sebagian siswa pergi ke ruang BK
Dan sebagian lainnya mengikuti pelajaran di kelas
Dan kita semakin terlihat berbeda
Dan saat itu kita sadar, bahwa kita memang harus berpisah untuk mengejar mimpi kita

Hai teman
Masih ingatkah kalian?
Hari itu satu persatu dari kita mendapatkan kabar gembira
Mulai dari penerimaan Beasiswa, Bidik Misi dan Perguruan Tinggi
Dan sudah terlihat sangat jelas kalau kita memang benar-benar akan berpisah

Hai teman
Masih ingatkah kalian?
Hari itu angket pilihan mapel UN dibagikan
Arah kita semakin terlihat berbeda
Dan kertas HVS yang berisi tabel itulah awal dari perpisahan kita
Kita tidak lagi berada di kelas yang sama
Kita tidak lagi berbagi bangku dan meja
Kita tidak lagi berada di kelas XII IPA 1

Kita,
Yang selama 2 tahun berada di satu kelas yang sama
Kita tidak bisa belajar bersama lagi
Kita terpecah
Kita terpisah

Hai teman
Aku rindu kita yang dulu
Saat kita melalui hari-hari bersama
Aku rindu suka dan duka
Aku rindu senang dan sedih
Aku rindu tangis dan tawa
Aku rindu kasih dan marah
Aku rindu baik dan buruk
Aku rindu benci dan sayang
Aku rindu kita,
Kita dengan segala isinya

Hai teman,
Hari ini umur kita 20 bulan lebih tua
Lebih tua dari kita pada tanggal 27 Juli 2015
Sebentar lagi kita akan terpisah
Bukan berpisah, tapi terpisah
27 Juli 2017, hanya tinggal hitungan bulan

Mungkin di hari itu,
Adik-adik kelas kita sedang saling sapa dengan teman-teman barunya
Ruang kelas di sebelah lapangan basket, atau kelas di sebelah lobi, atau kelas paling utara di SMA N 1 Purbalingga
Hari itu kita tidak berada di sana
Yang ada hanya adik-adik kelas yang sedang bertemu-kangen dengan teman-temannya

Dan kita,
Hari itu, entah dimana kita berada
Hari itu, akan ada yang berada di luar kota, luar provinsi, luar daerah
Hari itu,
Kita sudah saling berjauhan

Hai teman,
Bila sudah dewasa nanti?
Akankan kalian akan lupa dengan kita di hari itu?
Akankah kalian akan lupa dengan 27 Juli 2015, hari dimana 'KITA' pertama kali berkumpul?
Kita pasti lupa, iya kita akan lupa dengan hari itu

Bukan lupa, hanya saja..
Jarang terpikirkan

Saat kita membayangkan kita yang sudah dewasa,
Dan kita akan lupa dengan tanggal itu,
Lupa dengan kenangan kita
Rasanya sangat menyakitkan
Rasanya sangat menyedihkan
Rasanya sangat sangat sangat tidak nyaman
Rasanya ingin sekali menyalahkan diri sendiri
Rasanya ingin marah pada semua yang telah dilalui, hingga akhirnya kita lupa dengan kenangan manis itu
Rasanya kita ingin berteriak pada diri kita yang sudah dewasa
HAI, INGATLAH DENGAN MEREKALAH PERNAH ADA HARI-HARI YANG PALING INDAH DALAM HIDUPMU

Dan bayangkanlah,
Hari itu, saat kita sudah dewasa
Hari itu kita tertegun saat melihat sebuah bingkai dengan foto yang lusuh
Kita melihat sekumpulan senyuman 35 anak yang baru saja dihadapkan dengan rumitnya kehidupan
Dan memori-memori di kepala kita, yang sudah usang, tiba-tiba terpanggil kembali
Ketika kita mengingat kembali
Ketika kita mengenang kembali
Ketika kita,
Secara tidak sadar meneteskan air mata kita
Karena Rindu
Rindu pada senyuman-senyuman itu
Rindu pada semua kenangan itu

Hai teman,
Bayangkanlah, hari itu pasti akan terjadi
Akankah kita siap menghadapinya?
Akankah kita siap melewatinya?
Saat satu persatu dari kita, meninggalkan kabupaten kecil ini
Mencari ilmu di tempat orang
Saat satu persatu dari kita meninggalkan grup Whatsapp
Bukan karena benci
Tetapi karena nomor kita tak aktif lagi
Saat kita akhirnya saling kehilangan kontak
Saat kita tak sengaja berpapasan di jalan
Tetapi yang kita ingat hanya wajah, bukan nama
Akan ada saatnya grup kelas kita menjadi sepi
Tidak seperti hari kemarin,
Saat kita bermain riddle atau membahas pertandingan sepak bola
Saat kita membagi kisi-kisi dan latihan soal
Saat kita saling berbagi informasi perguruan tinggi
Saat kita saling menyalahkan karena tidak ada yang membalas pesan
Saat kita saling mengganti foto grup dengan foto-foto aib

Aku tidak benci dengan perpisahan ini karena ini sudah seharusnya terjadi,
Tapi siapkah aku merindukan kalian?

Hai teman,
Sebentar lagi kita terpisah?
Apa kabar kalian, apakah kalian baik-baik saja?

Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA