work.// Modal Sosial : Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat


Nama  : Annisa Fathiatun Nabilah

NIM    : L1B017004

Prodi   : Budidaya Perairan



1.             Review Modal Sosial

Pendahuluan

Persaingan bisnis di Indonesia sangatlah ketat. Menurut Lin (2007), untuk bisa memenangkan persaingan yang begitu ketat yang kita butuhkan tidak hanya sekedar Human Capital ataupun Economic Capital saja yang dimiliki tiap individu. Bila hanya mengandalkan kedua modal itu akan menuntun perusahaan pada persaingan ketat yang menghabiskan waktu dan biaya dalam jumlah besar tentunya yang di mana ini sebenarnya malah membawa keuntungan pada konsumen dan merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah solusi yang menguntungkan di tengah ketatnya persaingan pasar dan solusinya dengan pemakaian modal sosial. Modal sosial memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan berupa penggunaan sumber daya milik pihak lain berupa sumber daya yang berwujud dan yang tak berwujud demi kepentingan perusahaan itu. Sumber daya yang tak berwujud yang dapat diakses perusahaan dari pihak lain seperti informasi trend teknologi, pergerakan harga bahan baku produksi dalam perusahaan, dan lainnya (Hadisurya, 2017).

Putnam (1993, dalam Nugroho, 2011, p.165) mendefinisikan modal sosial sebagai fitur organisasi sosial seperti jaringan, norma, dan kepercayaan sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang saling menguntungkan Sedangkan definisi dari modal sosial menurut Burt (1992, dalam Shi, Shepherd, dan Schimidts, 2015) adalah hasil dari lubang struktural yang melekat dalam struktur jaringan, memungkinkan individu untuk menjadi perantara antara individu yang tidak berhubungan dalam jaringan. Burt (1992, dalam Nugroho, 2011, p.177) menunjukkan bahwa semakin luas jaringan yang kita miliki dapat mengarahkan pada akses jaringan sumber daya ekonomi yang lebih baik serta yang dimaksud perantara di atas adalah pengusaha yang menginvestasikan sumber daya waktu, dan keramahannya untuk mengembangkan jaringan di berbagai kelompok yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari mendapatkan informasi tersebut. Terdapat tiga dimensi yang akan dibahas dalam penelitian ini mengacu pada Lesser (2000) dalam Boari dan Presutti (2004) yaitu trust (kepercayaan), norm (norma), dan network (jaringan).

Perusahaan yang akan diteliti adalah UD. Sutoyo Sugeng yang merupakan perusahaan manufaktur engsel pintu dengan merk 777. Perusahaan ini mulai berdiri pada tahun 1987 oleh Sutoyo Sugeng dan Fendy Sugeng dengan didampingi oleh Trisno Sugeng selaku pendamping mereka ketika awal mula pendirian perusahaan. Saat ini UD. Sutoyo Sugeng memiliki satu pabrik yang berlokasi di daerah Gresik Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak hanya berfokus pada satu jenis produk tertentu saja. Hal ini dilakukan dengan melakukan penambahan jenis-jenis barang yang diproduksi dengan pertimbangan perusahaan. Salah satu pertimbangannya adalah bagaimana keadaan pasar dari barang tersebut, apakah menguntungkan atau tidak. Informasi terkait keadaan pasar barang yang hendak diproduksi dapat diperoleh melalui jaringan yang dimiliki perusahaan. Modal sosial amat berguna dalam membangun jaringan yang nantinya bisa menjadi acuan dalam perusahaan mengambil keputusan berdasarkan informasi akurat yang didapat yang akan menjadi keunggulan perusahaan dalam bersaing (Lin, 2007). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perusahaan dalam penerapan modal sosial dalam upaya menghadapi ketatnya persaingan di pasar.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif sendiri adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1975, dalam Moleong, 2010, p.4). Subjek penelitian adalah orang-orang yang bersangkutan yang dapat menjadi sumber informasi pada perusahaan. Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan subjek penelitian berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. Subjek penelitian ini dimulai dengan pemilik UD. Sutoyo Sugeng yang kemudian berlanjut pada pihak internal perusahaan UD. Sutoyo Sugeng meliputi general manager dan supervisor dan eksternal perusahaan meliputi supplier dan konsumen yang dapat memberikan informasi. Objek di dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam penerapan modal sosial dengan memakai tiga dimensi pada kerangka berpikir yaitu: kepercayaan, norma, dan jaringan  Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010, p.402). Pada penelitian ini data primer yang digunakan berasal dari hasil wawancara dengan narasumber dari pihak internal dan eksternal perusahaan sementara data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010, p.402), data sekunder berupa struktur organisasi, daftar supplier, dan distributor perusahaan.

Analisis penerapan modal sosial yang dilakukan pada perusahaan dilakukan dengan tiga dimensi yaitu kepercayaan, norma, dan jaringan.



Kepercayaan

Di dalam kegiatan usahanya, perusahaan menggunakan dua jenis kepercayaan yaitu kepercayaan umum (general trust) dan kepercayaan institusional (institusion trust). Perusahaan telah menggunakan kepercayaan umum saat menjalankan bisnisnya. Hal ini terlihat dari bagaimana perusahaan dalam membangun kepercayaan antar pegawai dan kepercayaan pegawai dengan pemilik yang dalam perekrutan pegawai tanpa kriteria khusus, perekrutan hanya berdasarkan kepercayaan selama bekerja. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya berdasarkan kepercayaan dan kekeluargaan yaitu bisa dilihat saat pengangkatan supervisor dan kepala produksi yang didasarkan kemampuan yang dianggap cukup dan memiliki jiwa kepemimpinan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, perusahaan menjaga hubungan dengan distributor melalui pemenuhan kewajiban perusahaan yaitu dengan menjaga harga dan kualitas produk yang ditawarkan juga selalu menjaga komunikasi dengan distributor sementara distributor dalam menjaga hubungan dengan perusahaan melalui pembayaran yang lancar dan menjaga komitmen bisnis yang telah disepakati.



Norma

Norma merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah perusahaan, karena norma menyangkut aturan perusahaan dalam berhubungan dengan pihak karyawan, supplier, dan distributor. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, perusahaan menjaga hubungan dengan distributor melalui pemenuhan kewajiban perusahaan yaitu dengan menjaga harga dan kualitas produk yang ditawarkan juga selalu menjaga komunikasi dengan distributor sementara distributor dalam menjaga hubungan dengan perusahaan melalui pembayaran yang lancar dan menjaga komitmen bisnis yang telah disepakati





Jaringan

Jaringan memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengakses informasi maupun peluang-peluang bisnis yang ada. Aspek pemasaran sangatlah penting jika suatu perusahaan ingin menjamin keberlanjutannya. Perusahaan dalam berbisnis telah membangun jaringan bisnis dan jaringan informasi untuk bisa meningkatkan daya saing perusahaan. Melalui jaringan bisnisnya, perusahaan dapat berhubungan dengan distributor bahkan yang berada di luar Surabaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, perusahaan mengenal distributor melalui hubungan persahabatan dari kerabat pemilik perusahaan dengan kerabat distributor. Selain itu perusahaan dengan jaringan bisnis juga membangun hubungan dengan supplier. Jaringan informasi membantu perusahaan dalam memperoleh informasi-informasi seperti keberadaan supplier dan distributor, informasi pasar, dan sebagainya. Berdasarkan analisis di atas, perusahaan telah menerapkan modal sosial baik dalam lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Modal sosial sendiri terdiri dari tiga dimensi yaitu kepercayaan, norma, dan jaringan. Para Pihak yang menjalin hubungan dengan perusahaan meliputi karyawan, supplier, dan distributor.



Kesimpulan

Berdasarkan analisis wawancara dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian pada perusahaan adalah sebagai berikut: Pertama, Perusahaan memberikan kepercayaan pada karyawan berdasarkan kinerja dan karakter pekerja selama masa kerjanya. Dalam menjaga kepercayaan karyawan, perusahaan menjaga komunikasi dan membangun suasana kekeluargaan dalam bekerja. Perusahaan dalam membangun kepercayaan dengan supplier melalui pembayaran kontan di awal dan selalu melakukan pembayaran tepat waktu pada supplier. Untuk membangun kepercayaan dengan distributor, selain karena diawali dengan adanya hubungan pertemanan yang sangat lama, karena adanya komunikasi langsung antara pemilik perusahaan dengan distributor juga perusahaan memegang komitmen terkait harga dan kualitas barang yang ditawarkan. Pada kesimpulannya, menurut hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki rasa saling percaya dengan karyawan, supplier, dan distributor.

Kedua, Peraturan kerja bagi karyawan perusahaan bersifat tidak tertulis. Aturan-aturan tidak tertulis dipatuhi karyawan dengan kesadaran mereka sendiri. Meski peraturan kerja di perusahaan tidak tertulis, tetapi ada sanksi ketika ada pelanggaran pada peraturan seperti pemberian peringatan dan pemotongan gaji hingga pemberhentian. Norma yang dijunjung oleh perusahaan ketika berhubungan dengan supplier dan distributor lebih kepada keadilan dalam pemenuhan hak dan kewajiban perusahaan pada supplier dan distributor. Perusahaan dalam menjaga hubungan dengan supplier dan distributor melalui kepercayaan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan konsisten dalam berbisnis. Ketiga, jaringan bisnis yang dimiliki perusahaan cukup luas sehingga memiliki koneksi pada distributor yang di luar Surabaya. Perusahaan juga memiliki jaringan informasi yang luas yang memungkinkan mereka mengetahui keadaan pasar barang dan jenis barang apa yang mungkin menguntungkan bila diproduksi melalui teman atau distributornya. Melalui jaringan informasinya, perusahaan memperoleh informasi terkait profitabilitas pasar engsel pintu, karena produksi engsel pintu dianggap menguntungkan berdasarkan informasi yang didapat, maka akhirnya engsel pintu diproduksi oleh perusahaan dari dulu hingga sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan informasi perusahaan berdampak pada bisnis perusahaan. Jaringan Informasi perusahaan berasal dari teman-teman dari teman dan kerabat pemilik perusahaan. Melalui penelitian ini diketahui bahwa perusahaan memiliki jaringan informasi yang luas yang kemudian mendorong meluasnya jaringan bisnis yang dimiliki perusahaan.



Daftar Pustaka

Boari, C., and Presutti, M. 2004. Social Capital and Entrepreneurship Inside an Italian Cluster: Empirical Investigation. Department of Business Studies Uppsala University & Department of Management University of Bologna.

Hadisurya, Marc. 2017. Analisis Penerapan Modal Sosial Pada UD. Sutoyo Sugeng. Jurnal AGORA.  5 (1) : 1-6.

Lin, Nan. 2007. Social Capital: A Theory of Social Structure and Action. Cambridge: Cambridge University Press.

Moleong, Lexy, J., (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nugroho, A, E., (2011). Microfinance Development Indonesia: Market Segmentation, Social Capital, and WELFARE Outreach to The Poor in Rural Java. Saarbrucken, Germany: LAP LAMBERT Academic Publishing GmbH & Co. KG

Shi, H. X., Shepherd, D. M., & Schimidts, T. (2015). Social Capital in Enterpreneural Family Business: The Role of Trust. International Journal of Entrepreneural Behaviour & Research, Vol. 21 (6), 814-841.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta



2.             Apa yang dimaksud dengan Modal Sosial?

Modal Sosial adalah fitur organisasi sosial seperti jaringan, norma, dan kepercayaan sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang saling menguntungkan (Nugroho, 2011). Sedangkan definisi dari modal sosial menurut Burt (1992, dalam Shi, Shepherd, dan Schimidts, 2015) adalah hasil dari lubang struktural yang melekat dalam struktur jaringan, memungkinkan individu untuk menjadi perantara antara individu yang tidak berhubungan dalam jaringan. Burt (1992, dalam Nugroho, 2011, p.177).



3.             Sebutkan bentuk-bentuk Modal Sosial

Bentuk-bentuk Modal Sosial dibagi menjadi tiga Dimensi mengacu pada Lesser (2000) dalam Boari dan Presutti (2004)  yaitu trust (kepercayaan), norm (norma), dan network (jaringan).



4.             Sebutkan Wujud Nyata Modal Sosial dan Contoh-contohnya

-                 Membangun Kepercayaan antar Individu atau Kelompok

Perusahaan membangun kepercayaan institusional dengan pihak eksternal yaitu supplier dan distributor. Ketika awal bekerja sama dengan supplier, kepercayaan supplier pada perusahaan harus dibangun dengan baik terutama ketika awal berhubungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, ketika persyaratan awal dalam berhubungan bisnis dipenuhi perusahaan maka kepercayaan dari supplier akan tumbuh dan perusahaan dalam membangun kepercayaan awal supplier dengan pembayaran tunai dengan tepat waktu. Supplier memegang peran penting dalam kegiatan produksi perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, perusahaan dalam mencari supplier k yang diperlukan pertimbangannya adalah bahan baku dalam hal kualitas, harga, dan kecocokan bahan baku yang dijual dengan produk yang akan dihasilkan perusahaan. Berikutnya, perusahaan membangun kepercayaan dengan distributor yang berperan dalam pemasaran produk perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, distributor telah memiliki kepercayaan sejak awal berhubungan sementara perusahaan dalam menjaga kepercayaan awal distributor, dengan selalu menjaga produk dan pelayanan perusahaan tidak menurun dari komitmen bersama saat awal berhubungan



-                 Memelihara Norma yang berlaku diantara kedua belah pihak

Perusahaan dalam praktiknya menjalankan norma resiprokal yang salah satunya dalam pemenuhan hak karyawan seperti gaji, bingkisan idul fitri, serta kewajiban yang harus dilakukan karyawan pada perusahaan. Norma resiprokal juga dijalankan ketika berhubungan dengan distributor dan supplier. Ketika perusahaan berhubungan dengan supplier, berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber diketahui bahwa perusahaan untuk mempertahankan hubungan bisnis dengan supplier melalui pemenuhan hak dan kewajiban perusahaan. Perusahaan selalu menjaga ketepatan waktu pembayaran untuk menjaga hubungan dengan supplier, sementara supplier dalam menjaga hubungan dengan perusahan melalui pemenuhan kewajiban mereka pada perusahaan seperti menjaga harga dan kualitas barang maupun pelayanan.



-                 Membangun jaringan yang baik

Perusahaan mengenal distributor melalui hubungan persahabatan dari kerabat pemilik perusahaan dengan kerabat distributor. Selain itu perusahaan dengan jaringan bisnis juga membangun hubungan dengan supplier untuk penyediaan bahan baku produksi perusahaan. Perusahaan dalam membangun hubungan bisnis dengan supplier melalui informasi dan rekomendasi teman tentang keberadaan dan kontak supplier yang dibutuhkan namun sebagian besar supplier yang menjalin hubungan dengan perusahaan justru yang memulai hubungan dalam berbisnis karena reputasi perusahaan telah tersebar luas menurut pemilik perusahaan serta ada kecocokan antara barang yang ditawarkan supplier dengan jenis produksi perusahaan.  



5.             Jelaskan Mekanisme Modal Sosial sebagai penguatan kelompok dalam Pemberdayaan Masyarakat

Pertama, membangun kepercayaan dalam suatu kerjasama agar proses yang ada di dalamnya berjalan tanpa ada hambatan

Kedua, menjaga norma yang berjalan diantara pihak-pihak yang terkait

Ketiga, menjaga relasi-relasi dalam suatu jaringan supaya informasi-informasi yang ada tidak terputus di tengah-tengah proses.



6.             Buatlah Program Pemberdayaan Masyarakat dimulai dari Pembentukan Kelompok, Perencanaan dan Evaluasi



Contoh Program Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Karangwangkal dalam Pengelolaan Sampah



Pembentukan Kelompok

Sasaran pemberdayaan masyarakat yaitu Warga yang tinggal di daerah Kelurahan Karangwangkal



Perencanaan

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas lingkungan agar lebih tertata khususnya dalam pengelolaan sampah. Pertama-tama dilakukan penyuluhan untuk mengelola sampah yang baik dan benar. Kemudian dibuat tempat sampan yang di cat berbagai warna tergantung dengan kebuthan. Tempat sampah satu dengan tempat sampah lain menampung sampah dengan bahan dan sifat yang berbeda.



Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah program dilaksanakan, dengan menindaklanjuti hasil yang ada. Dapat disimpulkan apakah program tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Perilaku masyarakat berubah setelah program ini dilakukan dimana masyarakat mulai memilah sampah dan membuangnya di tempat sampah yang sesuai. Namun masih banyak juga Masyarakat yang asal-asalah dalam membuang sampah sehingga sampah pun harus dipilah lagi terlebih dahulu. Kesadaran dari masyarakatnya dapa ditingkatkan dengan melakukan penyuluhan lagi yang lebih mendalam. Selain itu diri kita sendiri juga ikut memberi contoh yang baik dan benar.


Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA