NASKAH DRAMA 1 BABAK

Drama 1 Babak
KETULUSAN HATI NAOMI
Oleh Annisa Fathiatun Nabilah
TOKOH    :
CHLOE    :        Siswa Kelas IX SMP (14 tahun)
CHLEO    :        Saudara Kembar Chloe (14 tahun)
PAK FENDY    :        Ayah Chloe dan Chleo, bekerja sebagai Guru (45 tahun)
BU FENDY    :        Ibu Chloe dan Chleo, Ibu rumah tangga (42 tahun)
PAK RUDY    :        Tetangga Baru, bekerja sebagai Arsitek (46 tahun)
BU RUDY    :        Tetangga Baru, bekerja sebagai guru (41 tahun)
NAOMI    :        Tetangga Baru, anak angkat Pak Rudy (13 tahun)

SORE HARI YANG PANAS, DI TERAS RUMAH YANG ASRI DAN TEDUH, CHLEO DAN CHLOE SEDANG MENGERJAKAN PR. BUKU BERSERAKAN DI ATAS MEJA, CHLEO DAN CHLOE SANGAT SERIUS MENGERJAKAN PR DENGAN DUDUK DI KURSI. BEBERAPA KALI MEREKA MENGUAP KARENA BOSAN.
CHLEO    :     Chloe, kamu sudah berkenalan dengan anak baru yang tinggal di depan rumah? (Menunjuk rumah yang dimaksud)
CHLOE    :         Dia dan keluarganya kan baru pindah beberapa hari yang lalu. Jadi, aku belum mengenalnya. Tapi, Ayah dan Ibu bilang, keluarga itu berasal dari Jepang. Memangnya kenapa sih? (Membolak-balik buku catatannya)
CHLEO    :         Ya ampun, kamu belum mengenalnya? Dia kan anak baru di kelas kita. Masa kamu tidak tahu? Namanya Naomi Itano. Aku sudah berkenalan dengannya kemarin.
CHLOE    :         Yang benar? Menurutmu, Naomi itu anak yang seperti apa?
CHLEO    :         Dia cantik sih. Tapi menurutku, dia sepertinya sangat pelit. Saat aku berkenalan dengannya, ia langsung menyembunyikan roti yang sedang ia makan, padahal roti yang ia  makan adalah roti paling kecil yang di jual di kantin sekolah.
CHLOE    :        Cuma karena itu kamu menganggapnya pelit? Ckckck
CHLEO    :         Nggak juga sih. Aku melihat tempat pensilnya sangat kumal. Di dalam tempat pensilnya, aku lihat juga pensilnya sudah sangat pendek, ukurannya hampir sama dengan jari kelingkingku. (Menunjukkan jari kelingkingnya yang pendek) Penghapusnya juga sudah sangat kecil. Besarnya sama dengan biji kelengkeng. Aneh kan? Masa sih orang tuanya nggak mampu membelikan alat tulis?
CHLOE    :         Jangan begitu, kita belum mengenali Naomi lebih dekat. Pasti dia punya alasan untuk tetap menggunakan alat tulis itu.
CHLEO    :         Benar juga sih.
PAK RUDY    :         Assalamu’alaikum (Memencet bel)
CHLEO    :         Wa’alaikumsalam (Berlari dan membuka pagar)
BU RUDY    :         Permisi, Pak Fendy ada? Kami tetangga baru yang tinggal di depan rumah adik. Kami ingin bersilaturahmi.
CHLEO    :         Oh iya, sebentar. Chloe, tolong panggilkan ayah dan ibu. Silakan masuk Pak, Bu. (Membuka pagar rumah)
PAK RUDY    :         Terima kasih, Dik.
BU FENDY    :         (Keluar dari dalam rumah) Eh, Bu Rudy, Pak Rudy. Silakan.
PAK FENDY    :         (Keluar dari dalam rumah) Wah, Pak, Bu, silakan masuk.
CHLOE    :         (Keluar dari dalam rumah)
BU RUDY    :         Lho, kalian kembar? (Memperhatikan wajah Chloe dan Chleo) Cantik-cantik ya. Kelas berapa? Sekolah dimana?
CHLOE    :         Kelas IX, sekolah di SMP 1.
PAK RUDY    :         Anak kami juga kelas IX dan sekolah di SMP 1. Sebentar lagi dia menyusul.
NAOMI    :         Permisi (Masuk sambil membawa dua buah kotak)
PAK RUDY    :         Nah, itu dia. Naomi, ayo kesini!
NAOMI    :        Permisi, nama saya Naomi Itano, umur 13 tahun. (Membungkukkan badan)
BU FENDY    :         Wah, sopan sekali. Asli Jepang ya?
NAOMI    :        Iya. Oh iya, ini kue buatan saya sendiri. (Menyerahkan sebuah kotak)
BU FENDY    :         Hhmm, baunya saja sudah sangat enak. Apalagi rasanya.
PAK FENDY    :         Nah, sebaiknya para orang tua mengobrol di ruang tamu saja. Naomi, Chleo dan Chloe biar mengobrol disini saja. Mari Pak Rudy, Bu Rudy masuk.
NAOMI    :         Oh iya, ini untuk kalian. (Duduk di salah satu kursi)
CHLOE    :         Apa ini, Naomi? Sepertinya menarik.
NAOMI    :         Itu robot. Buatan ku sendiri, khusus untuk kalian.
CHLOE    :         Robot? Yang benar?
NAOMI    :         Iya, aku membuat robot-robot. Dulu sewaktu masih tinggal di Jepang, aku sudah diajari cara membuat robot. Dan ini semua bisa dijual.
CHLOE    :         Biasanya laku berapa?
NAOMI    :         Lumayan, setidaknya aku bisa membantu teman-temanku yang masih tinggal di panti asuhan di Jepang.
CHLEO    :         Teman-teman? Panti asuhan?
NAOMI    :        Iya, aku dulu tinggal di panti asuhan. Aku ini, sebenarnya anak angkat Pak Rudy dan Bu Rudy.
CHLOE    :     Oh, pantas saja namamu berbeda dari nama orang tuamu. Aku juga sempat bingung, Pak Rudy dan Bu Rudy terlihat seperti orang Indonesia asli.Tapi, kenapa anaknya orang Jepang asli?
CHLEO    :         Wah, ternyata kamu baik dan senang berbagi. Maaf ya,selama ini aku mengira kamu itu pelit.
NAOMI    :         Pelit? Hhhmm, teman-teman di kelas juga menganggapku begitu. Aku heran, aku kan hanya menghemat uang jajanku untuk membeli bahan-bahan untuk membuat robot. Tapi, kenapa mereka menganggapku pelit?
CHLOE    :         Lupakan saja, lambat laun mereka akan tau kamu yang sebenarnya.
CHLEO    :         Ngomong-ngomong, aku jadi ingin membantumu membuat robot. Bolehkan? Tapi, sebelumnya kamu harus mengajariku dulu!
CHLOE    :         Iya, aku juga. Selain itu aku ingin belajar bahasa Jepang agar bisa berkomunikasi dengan teman-temanmu.
PAK RUDY    :         (Keluar dari ruang tamu) Naomi, ayo kita pulang!
BU RUDY    :         Iya, sudah sore nih.
NAOMI    :         Baik, ayah, ibu. Chleo, Chloe, Pak Fendy, dan Bu Fendy, kami pamit pulang dulu…
CHLOE    :         Naomi, besok kita berangkat sekolah bersama ya!
NAOMI    :     (Mengangguk sambil melambaikan tangan)


Inspired by cerpen : Ketulusan Franklin by Fauziah

Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA