Bercerita.// Friend In Ship


Magie bangun dengan hati riang. Hari ini ia akan melakukan perjalanan panjang dari Eager Town menuju Holiday Island dengan menaiki kapal pesiar yang sangat besar. Ia sangat senang.
Setelah beberapa lama berkemas, Magie dan keluarganya menuju pelabuhan Eager Town. Terlihat kapal pesiar besar yang akan Magie naiki selama 4 hari menuju Holiday Island yang sangat jauh. Di dalam kapal yang besar, pastinya akan ada banyak teman-teman baru yang ia temui.
“Tapi, bagaimana bila tak ada anak kecil sepertiku? Bila tak ada, aku bermain dengan siapa?” tanya Magie dalam hati. Untuk kembali ke rumah sudah tidak memungkinkan. Magie pun mencoba menikmati perjalanan kapal.
Magie menginap di kamar nomor 67 selama perjalanan. Sementara orang tuanya berada di kamar nomor 66. Karena bosan di dalam kamar, Magie keluar untuk berjalan-jalan. Saat keluar kamar, ada yang menepuk bahunya. Saat Magie membalikkan badan, dilihatnya anak sebayanya. Mukanya manis dan sepertinya orang yang ramah.
“Hai, namaku Lotte. Namamu?” tanya Lotte.
“Magie, senang berkenalan denganmu!”
“Ini kamarmu ya?” tanya Lotte.
“Ya, kamarmu dimana?” tanya Magie.
“Itu, kamar nomor 68!” ujar Lotte.
“Oh!”
“Ayo, kita ke ruang bermain!” ajak Lotte.
“Ayo!”

***
Siang ini, Lotte dan Magie bermain boneka di kamar Magie. Mereka asyik bermain.
“Lotte, ngomong-ngomong kamu berasal dai mana?” tanya Magie.
“Aku berasal dari Peace Town di Happy Island! Kalau kamu?”
“Aku berasal dari Eager Town di Happy Island. Wah, berarti kota kita berdekatan!” Lotte mengangguk.
Mereka berdua terus asyik mengobrol sampai tak kenal waktu. Jangan ditiru, OKE!

***

Empat hari perjalanan ternyata sangat melelahkan bagi Magie dan Lotte. Selama itu juga mereka menjadi sahabat yang baik. Setelah melewati perjalanan panjang, mereka sampai di Holiday Island, tempat paling asyik untuk liburan.
“Kita ke pantai yuk!” ajak Lotte.
“Oke, kita perang pasir! Tapi jangan arahkan pasir ke arah wajah! Mata bisa perih!” ujar Magie.
Mereka berjalan menuju pantai. Di sana banyak orang-orang yang sedang bersantai menikmati angin yang sejuk.
“Lotte, terima ini!” seru Magie melemparkan bongkahan pasir yang sangat besar. Dan pasir itu mengenai kaos milik Lotte. Lotte membalasnya dengan lemparan yang keras dan mengenai celana jeans Magie. Permainan berjalan dengan seru. Bahkan anak-anak kecil lainya ikut bermain bersama. Permainan menjadi lebih menyenangkan.

***

Hari semakin siang. Lotte dan Magie menuju hotel tempat mereka menginap selama dua hari di Island Holiday. Besok mereka akan kembali ke Happy Land menggunakan kapal pesiar yang sama.
“Lotte, sebentar lagi kita berpisah. Bagaimana ini? Aku sudah menganggapmu sebagai sahabat!” ujar Magie.
“Magie, tenanglah, kita masih bisa berkirim e-mail, berkirim surat. Ini alamat rumah, e-mailku dan nomor handphoneku,” kata Lotte sembari memberikan kertas kecil.
“Dan ini juga alamat rumahku, nomor handphoneku dan e-mailku! Jangan lupakan aku!” ujar Magie.
“Ya, dan jangan lupakan aku!” ujar Lotte.
“Sebaiknya kita berfoto bersama saja!” kata Magie sembari mengeluarkan kamera digitalnya. Lotte mengangguk di saat yang bersamaan. Mereka berfoto-foto bersama.

***

“Sebelum pulang, kita beli barang untuk kenangan yuk!” ajak Magie.
“Ayo!”
Mereka memilih untuk menuju toko aksesoris di ujung jalan. Di sana terdapat banyak aksesoris cantik dan murah. Magie dan Lotte sibuk memilih barang yang akan mereka beli.
“Apa ini bagus?” Lotte menunjukkan bandana rajut berwarna ungu. Lotte meminta pendapat Magie.
“Wah, dimana kau mendapatkannya? Itu sangat bagus!” komentar Magie.
“Oh, aku menemukannya di sana!”
“Kalau begitu, aku akan membelinya! Apa kau juga membelinya?” tanya Magie.
“Tentu, ini akan menjadi bandana persahabatan kita!” ujar Lotte. Mereka menuju kasir untuk membayar Bandana tersebut.

***

Setelah empat hari menempuh perjalanan jauh, Magie dan Lotte sampai di pelabuhan Eager Town. Magie menangis, begitu juga Lotte.
“Magie, ini liontin untukmu!” ujar Lotte sambil memberikan liontin berbentuk bunga berwarna ungu untuk Magie.
“Terimakasih dan ini gantungan kunci untukmu!” ujar Magie memberikan gantungan kunci berbentuk kupu-kupu pada Lotte.
Lotte menaiki mobil berwarna merah. Lotte akan pulang kembali ke Peace Town. Magie menangis sedih. Namun Ia mengerti, Lotte harus pulang. Mungkin Ia bisa berkirim e-mail dengan Lotte.

***

                              by: Annisa Fathiatun Nabilah
© SaFaNa 2011

Comments

Popular posts from this blog

work. // Laporan Hasil Praktikum Penerapan Teorema Torricelli

work. // PROPOSAL USAHA KERAJINAN BENDA PAKAI DARI BAHAN LIMBAH CELENGAN KARAKTER

work. // INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA